Perubahan iklim bukan hanya mempengaruhi cuaca dan suhu bumi, tetapi juga menyebabkan krisis besar pada keanekaragaman hayati. Ilmuwan memperingatkan bahwa kita sedang memasuki era kepunahan massal keenam—kali ini disebabkan oleh aktivitas manusia. Suhu yang meningkat, habitat yang hilang, serta perubahan pola hujan membuat banyak spesies tidak mampu beradaptasi cukup cepat. Jika tren ini berlanjut, jutaan spesies dapat hilang dalam beberapa dekade mendatang.
Dampak Perubahan Iklim pada Keanekaragaman Hayati
Setiap spesies memiliki toleransi tertentu terhadap suhu dan kondisi lingkungan. Ketika suhu meningkat, banyak spesies terpaksa bermigrasi ke wilayah yang lebih dingin atau lebih lembap.
Namun tidak semua spesies bisa berpindah, seperti:
amfibi di hutan tropis,
karang yang menetap di laut,
tumbuhan yang membutuhkan kondisi tanah tertentu,
satwa yang hanya hidup di satu pulau atau satu kawasan.
Perubahan iklim mengurangi ruang habitat ini, membuat populasi satwa dan tumbuhan menyusut drastis.
Pemutihan Terumbu Karang: Bencana Laut yang Berulang
Terumbu karang adalah ekosistem yang mendukung 25% kehidupan laut. Namun, suhu laut yang meningkat menyebabkan pemutihan karang secara massal. Ketika karang stres karena panas, mereka mengeluarkan alga simbiotik yang memberi warna dan energi. Jika suhu tidak kembali normal, karang tersebut mati.
Fenomena ini terjadi berulang kali dalam beberapa tahun terakhir, mempercepat kerusakan ekosistem laut.
Ancaman Kepunahan pada Spesies Darat
Mamalia, burung, reptil, dan serangga juga terdampak. Beberapa spesies kehilangan sumber makanan karena perubahan musim. Serangga penyerbuk seperti lebah menjadi salah satu kelompok yang paling terancam. Tanpa mereka, pertanian global bisa gagal dan pasokan makanan dunia berada dalam risiko besar.
Solusi Ilmiah untuk Melindungi Keanekaragaman Hayati
Ilmuwan menawarkan berbagai solusi untuk melindungi spesies yang terancam:
konservasi habitat melalui pembentukan kawasan lindung,
restorasi ekosistem untuk memulihkan fungsi alami,
pembiakan dan pelepasliaran spesies yang hampir punah,
koridor lingkungan yang menghubungkan habitat terpisah,
geoengineering lokal, seperti peneduhan karang dengan mikro-bubble.
Teknologi pemantauan satelit dan AI kini membantu ilmuwan melacak perubahan ekosistem dengan presisi tinggi.
Kesimpulan
Dampak perubahan iklim terhadap keanekaragaman hayati sangat besar dan cepat. Namun, dengan konservasi aktif, teknologi modern, dan kebijakan kuat, manusia masih dapat menyelamatkan banyak spesies dari kepunahan.