Isotop adalah bentuk unsur yang memiliki jumlah neutron berbeda, dan penggunaannya dalam geokimia planet sangat penting untuk mempelajari sejarah objek langit. Dengan menganalisis isotop, ilmuwan dapat mengetahui usia batuan, asal material, serta proses fisik yang dialami planet tersebut.

Isotop Kosmik: Jejak Kimia yang Mengungkap Asal-Usul Planet

Salah satu metode paling penting adalah dating isotop, seperti uranium–lead dating. Teknik ini sering digunakan untuk menentukan usia batuan di Bulan dan meteorit. Batuan bulan diperkirakan berusia lebih dari 4 miliar tahun, yang menunjukkan bahwa permukaannya hampir tidak berubah sejak masa awal tata surya.

Isotop oksigen juga menjadi alat kunci dalam mempelajari planet

Rasio isotop oksigen pada meteorit memberikan petunjuk mengenai bahan pembentuk planet. Misalnya, isotop oksigen dari meteorit Mars berbeda dari meteorit asal Bulan, sehingga ilmuwan dapat mengidentifikasi lokasi asal sampel tersebut.

Dalam penelitian Mars, isotop karbon dan hidrogen digunakan untuk mempelajari atmosfernya. Perubahan rasio isotop karbon menunjukkan bagaimana atmosfer Mars menipis seiring waktu. Sementara itu, isotop hidrogen memberi informasi mengenai hilangnya air dari planet tersebut ke ruang angkasa.

Isotop juga memainkan peran penting dalam memahami bagaimana air sampai ke Bumi. Rasio isotop pada komet dan asteroid menunjukkan bahwa kemungkinan besar Bumi mendapatkan airnya dari asteroid kaya air, bukan dari komet seperti yang sebelumnya diduga.